AS Sudah Lima Tahun Kirim Buku Ke Sekolah di Indonesia
Kamis, 26 Agustus 2004 | 16:11 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengirim buku-buku ke sekolah, termasuk pesantren, di Indonesia. Menurut Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia M. Max Kwak, hal tersebut sudah dilakukan selama 50 tahun.
Komentar ini muncul setelah sejumlah pesantren di Jawa Barat mendapat kiriman buku-buku dari kedutaan Amerika. Buku-buku itu berisi sejarah dan konsep demokrasi. Beberapa pesantren mengembalikan paket-paket buku itu dengan dititipkan ke kantor Kodim setempat.
Kedutaan Amerika sudah mendengar kabar penolakan sejumlah pesantren atas kiriman buku itu. Jika mereka tidak suka, ya tidak usah dibaca," kata Kwak.
Meski ada yang mengembalikan, kata Kwak, "Ada juga yang mengirim surat ke kedutaan, mengucapkan terimakasih atas kiriman itu."
Kedutaan Amerika membuat program ini selama puluhan tahun, bukan hanya saat-saat terakhir saja. "Saya pikir, kedutaan Anda (Indonesia) di Washington juga melakukan hal yang sama," kata Kwak.
Jumlahnya sendiri Kwak tidak bisa memastikan. Yang jelas, katanya, "Jumlahnya ribuan."
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengirim buku-buku ke sekolah, termasuk pesantren, di Indonesia. Menurut Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia M. Max Kwak, hal tersebut sudah dilakukan selama 50 tahun.
Komentar ini muncul setelah sejumlah pesantren di Jawa Barat mendapat kiriman buku-buku dari kedutaan Amerika. Buku-buku itu berisi sejarah dan konsep demokrasi. Beberapa pesantren mengembalikan paket-paket buku itu dengan dititipkan ke kantor Kodim setempat.
Kedutaan Amerika sudah mendengar kabar penolakan sejumlah pesantren atas kiriman buku itu. Jika mereka tidak suka, ya tidak usah dibaca," kata Kwak.
Meski ada yang mengembalikan, kata Kwak, "Ada juga yang mengirim surat ke kedutaan, mengucapkan terimakasih atas kiriman itu."
Kedutaan Amerika membuat program ini selama puluhan tahun, bukan hanya saat-saat terakhir saja. "Saya pikir, kedutaan Anda (Indonesia) di Washington juga melakukan hal yang sama," kata Kwak.
Jumlahnya sendiri Kwak tidak bisa memastikan. Yang jelas, katanya, "Jumlahnya ribuan."
0 Comments:
Post a Comment
<< Home